Langsung ke konten utama

Busuk Akar dan Cara Menanganinya Pada Tanaman Hidroponik

Tanaman hidroponik merupakan tanaman yang sulit terkena penyakit jika dalam proses pembuatan modul dan perawatan tanamannya dilakukan dengan benar. Namun kadangkala pelaku hidroponik seringkali mendapatkan masalah pada tanamannya salah satunya yaitu busuk akar. Jika tanaman hidroponik terkena busuk akar maka efeknya adalah tanaman akan layu meskipun nutrisi diganti berulang-ulang kali. Jika keadaan ini dibiarkan maka akan berujung pada kematian tanaman. Salah satu gambar dibawah ini menunjukkan efek dari busuk akar yang terjadi pada tanaman mentimun hidroponik yang ada pada kebun saya sendiri.

Gambar 1. Tanaman mentimun terserang busuk akar
 
Analisa

     Daun tanaman mentimun terlihat layu dan kemudian jika dibiarkan daunnya akan menguning lalu mati. Pada awalnya saya saya mengira daun yang layu mungkin hanya disebabkan oleh panasnya sinar matahari, namun keesokan harinya daun tanaman tetap layu kemudian satu persatu menguning. Banyak asumsi yang ada dalam pikiran saya saat itu, apakah tanaman layu karena ada hama laba-laba atau tungau pada daun ataukan ada anak kecil yang menyiram dengan air sabun?. Setelah memeriksa daun tanaman tersebut, sama sekali tidak terlihat serangga hama dan juga tidak terdapat bau sabun ataupun zat kimia lain. Pengecekan selanjutnya dilakukan pada akar tanaman, kondisi akar secara visual tampak baik-baik saja. Pengecekan secara visual dapat saya lakukan karena akar tanaman tersebut seluruhnya terendam dalam larutan nutrisi. Namun saat mencium bau akar tanaman tersebut terdapat bau busuk seperti bau jemuran yang tidak kering, langsung saja saya menyimpulkan bahwa tanaman tersebut terserang busuk akar.
     Busuk akar pada tanaman tersebut diluar dugaan, memang kondisi media tanam berupa air nutrisi yang tidak mengalir cenderung mengakibatkan busuk akar. Sebelumnya saya menanam sawi dan selada dengan menggunakan genangan nutrisi yang tidak mengalir namun tidak terjadi busuk akar pada tanaman tersebut. Air nutrisi saya tambah tiap 3 hari sekali sebab pada hari tersebut air nutrisi sudah hampir habis. Penggantian air nutrisi tentunya akan mengembalikan kadar oksigen sehingga busuk akar sulit terjadi. Begitu pula pada tanaman mentimum yang saya tanam, air nutrisi ditambah secara periodik namun tetap saja terjadi busuk akar.
     Setelah saya pelajari dan selidiki ternyata busuk akar yang disebabkan oleh kurangnya oksigen yang dapat diserap oleh akar tanaman pada larutan nutrisi dapat dipicu oleh suhu lauran nutrisi tersebut. Semakin tinggi suhu larutan nutrisi maka kadar oksigen yang terlarut dalam air akan semakin sedikit. Akibatnya tanaman akan dengan mudah terserang busuk akar. Organisme pembusuk akar disebabkan oleh jamur beberapa jenis jamur yaitu Phytophthora parasitica, Phellinus spp. dan Ganoderma spp. Bibit jamur tersebut boleh jadi terdapat pada air baku yang digunakan pada pembuatan nutrisi ataupun pada peralatan hidroponik yang tidak steril, namun organisme tersebut berkembang biak jika kondisi lingkungannya terpenuhi.

Penanganan/Penyelamatan Tanaman Pasca Infeksi
      Penyelamatan tanaman yang telah terinfeksi busuk akar dapat dilakukan apabila daun tanaman masih dalam kondisi layu dan belum kuning atau mati. Cara yang saya lakukan penerapannya masih pada tanaman hidroponik dengan kondisi seluruh akar terendam di air nutrisi. Pertama-tama akar tanaman saya cuci dengan air bersih, air nutrisi saya ganti dengan yang baru, lalu saya tambahkan jamur trichodema.sp beberapa butir kedalam botol nutrisi, setelah itu saya memasang aerator pada botol nutrisi. Setelah itu saya amati tanaman mentimun tersebut dan perubahan terlihat pada hari ke 2 dimana daun tanaman yang layu menjadi hidup kembali. Meskipun demikian masih terdapat daun-daun tanaman yang tidak bisa terselamatkan.




Gambar 2. Daun tanaman berangsur-angsur pulih kembali

Gambar 3. Aerator untuk menyuplai oksigen pada larutan nutrisi

     Untuk mencegah penyakit busuk akar langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah dengan menjaga asupan oksigen pada larutan nutrisi. Jika larutan nutrisi tersirkulasi dengan baik maka penggunaan aerator dapat diabaikan berbeda halnya jika larutan nutrisi dalam keadaan tergenan. Selain itu air nutrisi harus dalam kondisi steril, cara untuk membuat air nutrisi steril dapat dilakukan dengan menampung air nutrisi dalam bak dengan penyinaran menggunakan lampu UV. Meskipun demikian menjaga kadar oksigen terlarut dalam nutrisi merupakan hal yang sangat penting bagi tanaman, selain untuk menjaga tanaman dari busuk akar juga mempengaruhi kualitas buah ataupun daun dari tanaman itu sendiri.

Komentar

  1. terima kasih sekali saudra, sangat bermanfaat dan membantu

    BalasHapus
  2. Untuk membeli bakteri nya dimana pak...mohon info

    BalasHapus
  3. Semangatngebun.. jamur trichodema.sp bisa diperoleh dimana ya, saya menanam selada hidroponik..terserang busuk batang dan akar, telah dilakukan sterilisasi gn byclin setelah panen dibersihkan biasa tanpa byclin..tp muncul kembali..

    BalasHapus

Posting Komentar